Setiap profesi di Indonesia bahkan di dunia pasti memiliki kode etiknya sendiri dan banyak yang melanggar hukum karena melanggar kode etik dari setiap profesi yang beragam. Di Indonesia sendiri pada tahun 2013 banyak kasus-kasus pelanggaran kode etik khususnya di bidang ekonomi, tidak hanya rakyat kecil yang sering melanggar hukum tetapi orang-orang besar seperti menteri, pengacara, dan ;ain0lain melakukan nya demi memperbaiki ekonominya.
Pada tulisan kali ini, saya akan membahas mengenai kasus pelanggaran hukum kode etika yang dilakukan oleh seorang mantan ketua Mahkamah Konstitusi yaitu Mohammad Akil Mochtar yang pada akhir tahun 2013 kasusnya sangat membuming karena beliau menjadi tersangka korupsi. Berikut ini kasus Akil Mochtar!
Pada Rabu, 2 Oktober 20113, Akil ditangkap KPK di rumah dinasnya di Jakarta terkait dengan menerima suap dalam penanganan gugatan pemilukada Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah dan Kabupaten Lebak, Banten. Esok harinya, ia dan 5 orang lainnya resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. Kelima orang tersebut adalah Chairun Nisa, anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar, bupati Gunung Mas Hambit Bintih, seorang pengusaha Tubagus Chaeri Wardana yang juga adik kandung dari Gurbenur Banten Ratu Atut Choisiyah sekaligus suami dari Wali Kota Tanggerang Selatan Airin Rachmi Diany.
Pada saat melakukan penggeledahan di ruang kerja Akil di gedung Mahkamah Konstitusi penyidik KPK menemukan Narkoba dan obat kuat. Barang bukti itu langsung diserahkan ke pihak kepolisian dan ditangani pihak BNN
Pada 5 Oktober, setelah menggelar pertemuan dengan beberapa pimpinan lembaga tinggi negara, Persiden Susilo Bambang Yudhoyono resmi memberhentikan sementara Akil Mochtar dari posisi ketua Mahkamah Konstitusi.
Opini :
Menurut saya kasus ini sangat perlu dijadikan contoh bagi para generasi muda seperti kita yang ingin menyelesaikan pendidikan bahkan sekolah setingi-tingginya, Akil Mochtar ini bisa dibilang adalah orang yang sangat penting di Indonesia karena beliau menjabat sebagai ketua Mahkamah Konstitusi di Indonesua, tapi beliau terlibat kasus yang sangat berbanding jauh dengan etika-etika yang ada bahkan etika dari seorang Mahkamah Konstitusi di Indonesua yang terdapat di UUD 1945. Hal ini menurut saya sangat disayangkan karena kasus ini sangat merugikan banyak pihak terlebih rakyat Indonesia snediri, dan semoga dengan ditangkapnya orang-orang yang tidak bertanggungjawab dengan tugas nya ini pihak kepolisian dan KPK atau pihak-pihak terkait lainnya bisa mengkap para koruptor di Indonesia.
Pada tulisan kali ini, saya akan membahas mengenai kasus pelanggaran hukum kode etika yang dilakukan oleh seorang mantan ketua Mahkamah Konstitusi yaitu Mohammad Akil Mochtar yang pada akhir tahun 2013 kasusnya sangat membuming karena beliau menjadi tersangka korupsi. Berikut ini kasus Akil Mochtar!
Pada Rabu, 2 Oktober 20113, Akil ditangkap KPK di rumah dinasnya di Jakarta terkait dengan menerima suap dalam penanganan gugatan pemilukada Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah dan Kabupaten Lebak, Banten. Esok harinya, ia dan 5 orang lainnya resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. Kelima orang tersebut adalah Chairun Nisa, anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar, bupati Gunung Mas Hambit Bintih, seorang pengusaha Tubagus Chaeri Wardana yang juga adik kandung dari Gurbenur Banten Ratu Atut Choisiyah sekaligus suami dari Wali Kota Tanggerang Selatan Airin Rachmi Diany.
Pada saat melakukan penggeledahan di ruang kerja Akil di gedung Mahkamah Konstitusi penyidik KPK menemukan Narkoba dan obat kuat. Barang bukti itu langsung diserahkan ke pihak kepolisian dan ditangani pihak BNN
Pada 5 Oktober, setelah menggelar pertemuan dengan beberapa pimpinan lembaga tinggi negara, Persiden Susilo Bambang Yudhoyono resmi memberhentikan sementara Akil Mochtar dari posisi ketua Mahkamah Konstitusi.
Opini :
Menurut saya kasus ini sangat perlu dijadikan contoh bagi para generasi muda seperti kita yang ingin menyelesaikan pendidikan bahkan sekolah setingi-tingginya, Akil Mochtar ini bisa dibilang adalah orang yang sangat penting di Indonesia karena beliau menjabat sebagai ketua Mahkamah Konstitusi di Indonesua, tapi beliau terlibat kasus yang sangat berbanding jauh dengan etika-etika yang ada bahkan etika dari seorang Mahkamah Konstitusi di Indonesua yang terdapat di UUD 1945. Hal ini menurut saya sangat disayangkan karena kasus ini sangat merugikan banyak pihak terlebih rakyat Indonesia snediri, dan semoga dengan ditangkapnya orang-orang yang tidak bertanggungjawab dengan tugas nya ini pihak kepolisian dan KPK atau pihak-pihak terkait lainnya bisa mengkap para koruptor di Indonesia.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Akil_Mochtar
http://filsafat.kompasiana.com/2013/10/04/runtuhnya-etika-sang-ketua-mahkamah-konstitusi- 595766.html
http://filsafat.kompasiana.com/2013/10/04/runtuhnya-etika-sang-ketua-mahkamah-konstitusi- 595766.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar